Beberapa inspirasi kerajinan bahan lunak semoga bisa
menjadi bahan pertimbangan para ibu yang ingin membuka usaha di bidah ini, ada
berbagai refrensi kerajinan bahan lunak yang bisa di jadikan acuan dasar untuk membuka
usaha,.
Pada dasarnya kerajinan hahan lunak adalah
suatu kerajinan yang bahan dasar pembuatannya bersifat lunak baik alami maupun
buatan. Benda kerajinan merupakan bagian dari karya seni rupa yang dibuat
dengan keterampilan manual. Ada dua bentuk kerajinan yaitu dua dan tiga
dimensi. Kerajinan Dua Dimensi hanya dapat dilihat dari satu arah dan biasanya
tidak memiliki volume sedangkan Kerajinan Tiga Dimensi yaitu kerajinan yang
dapat dilihat dari berbagai arah dan biasanya memiliki volume. Dari segi fungsi
kerajinan bahan lunak dibagi menjadi dua fungsi yaitu fungsi pakai dan fungsi
hias.
Kerajinan bahan lunak terbagi
menjadi dua , yaitu :
Bahan lunak alami adalah bahan lunak yang kita dapat dari alam ataupun bahan lunak dari alam yang pengolahannya masih alami. Bahan lunak alami biasanya dapat kita dapatkan dengan mudah dengan biaya yang murah juga. Contoh bahan lunak alami :
Tanah Liat : gerabah, keramik dan batu bata.
Kulit : tas, sepatu, jaket dan dompet, wayang.
Serat Alam : topi, dompet, alas meja, tas dan tempat lampu.
Bahan lunak buatan adalah suatu bahan yang melalui beberapa tahap proses sehingga menjadi lunak. Bahan lunak buatan cenderung lebih mahal dibandingkan dengan bahan alami. Contoh bahan lunak buatan :
- Gips
- Lilin
- Sabun
- Bubur Kertas
- Clay
- Kardus
Contoh beberapa bentuk kerajian bahan lunak
Bahan lunak alami adalah bahan lunak yang kita dapat dari alam ataupun bahan lunak dari alam yang pengolahannya masih alami. Bahan lunak alami biasanya dapat kita dapatkan dengan mudah dengan biaya yang murah juga. Contoh bahan lunak alami :
Tanah Liat : gerabah, keramik dan batu bata.
Kulit : tas, sepatu, jaket dan dompet, wayang.
Serat Alam : topi, dompet, alas meja, tas dan tempat lampu.
Bahan lunak buatan adalah suatu bahan yang melalui beberapa tahap proses sehingga menjadi lunak. Bahan lunak buatan cenderung lebih mahal dibandingkan dengan bahan alami. Contoh bahan lunak buatan :
- Gips
- Lilin
- Sabun
- Bubur Kertas
- Clay
- Kardus
Contoh beberapa bentuk kerajian bahan lunak
Bila di tulis secara detai sebenarnya banyak
sekali contoh yang bisa di ambil dari berbagai bentuk kerajinan bahan lunak
tapi dalam ha ini kita akan membahas beberapa saja dari jenis kerajian bahan
lunak gunanya untuk mempersingkat, berikut adalah beberapa contonya :
1.
Kerajinan dari tanah liat
Kerajinan yang terbuat dari bahan
tanah liat sering dikenal orang dengan kerajinan keramik. Tanah liat terbentuk
melalui proses pelapukan kerak bumi dan memiliki karakteristik sulit menyerap
air, mempunyai tekstur tanah lengket bila basah dan kuat menyatu dengan tanah
lain. Kerajinan keramik adalah karya kerajinan yang menggunakan bahan baku dari
tanah liat yang melalui proses sedemikian rupa (dipijit, butsir, pilin,
pembakaran dan glasir) Contoh : gerabah, vas bunga, guci, piring. Indonesia
memiliki aneka ragam kerajinan keramik dari berbagai daerah yang memiliki ciri
khas pada keunikan bentuk teknik hingga ragam hias yang di tampilkan.
2.
Kerajinan dari serat alam
Kerajian dari serat alam yang ada di indonesia
sebenarnya banyak sekali, serat yang di ambl mulai dari bahan serat alam berupa
kulit pohon, eeng gondok dan lain sebagainya dari nilai ekonomis hbahan dari
serat alam sangat laku di pasaran karna tergolong unik dan tidak sembaranga
orang mampu membuatnya, contoh barang yang di buat dari serat alam adalah tas,
dompet dan laiin-lain.
3.
Kerajian dari kulit
Untuk kerajian dari bahan kulit tergolong produk
tinggi, barang yang di hasilkan dari bahan kulit tergolong bahan mahal karna
bahan kulit mempunyai kualitas sangat awet bila di pakai ini yang membuat
barang-barang yang di hasilan dari bahan kulit harganya sangat mahal, kulit
yang di hasilkan mulai dari kulit domba, sapi,kambing buaya dan lain-lain,
beberapa produk yang menggunakan dari bahan kulit contohnya dalah sepatu, tas,
jaket dan lain-lain
4.
Kerajinan Gips
Gips merupakan bahan mineral yang tidak larut dengan air
dalam waktu yang lama jika sudah menjadi padat. Kandungan gips terdiri dari
jenis zat hidrat kalsium sulfat dan beberapa mineral berupa karbonat, borat,
nitrat, sulfat. Secara umum, untuk membuat produk gips diperlukan cetakan.
Bahan utama pembuatan cetakan adalah silicone rubber, tetapi yang paling
gampang dan mudah dicari adalah plastisin atau tanah liat.
Fungsi kerajinan dari gips biasanya dapat berupa hiasan dinding, mainan, dan sebagainya.
5. Kerajinan dari bahan lilin
Fungsi kerajinan dari gips biasanya dapat berupa hiasan dinding, mainan, dan sebagainya.
5. Kerajinan dari bahan lilin
Kerajinan dari bahan lilin sederhana dan mudah untuk
dilakukan oleh semua orang. Kamu bisa langsung mengukir berbagai bentuk pada
media lilin, selain itu lilin juga bisa dicairkan untuk membuat kerajinan dalam
bentuk yang unik. Salah satu kerajinan yang bisa dibuat dari lilin adalah
patung tokoh-tokoh terkenal. Pembuatan patung dari lilin sangatlah detail sehingga
mirip dengan orang aslinya.Pembuatan kerajinan dari lilin cukup sederhana dan
mudah, dapat dilakukan oleh semua orang. Jika kita mau mengubah bentuk menjadi
benda kerajinan yang unik, kita perlu melakukan pencairan dengan proses
pemanasan di atas api.
6. Kerajinan Sabun
6. Kerajinan Sabun
Kerajinan dari bahan sabun sangatlah unik. Bahan utama untuk membuat
kerajinan ini adalah sabun batangan, cara mengolah sabun untuk dijadikan
kerajinan tangan bisa dengan dua cara. Yang pertama dengan mengukir sabun
menjadi sebuah karya seperti binatang, buah, flora ukiran dan lain-lain.
Sedangkan cara pengolahan yang kedua bisa dengan memarut
sabut batangan sehingga menjadi bubuk, kemudian dicampur menggunakan sagu dan
sedikit air. Dengan bubuk sabun tadi kamu bisa membuat adonan dan membentuk
adonan tersebut menjadi sebuah kerajinan. Kerajinan dari sabun sangat
unik. Sabun dappat diolah dengan 2 cara. Cara pertama yaitu mengukir sabun,
cara kedua yaitu membentuk sabun, seperti memarut, mencairkan.
7. Kerajinan Bubur Kertas
7. Kerajinan Bubur Kertas
Sisa-sisa kertas dapat
dimanfaatkan untuk beraneka ragam karya kerajnan. Salah satu alternatif
pemanfaatan sisa-sisa kertas adalah dibuat bubur kertas untuk bahan berkarya
kerajinan. Proses pembuatan bubur kertas dapat dilakukan dengan langkah-langkah
berikut ini.
1. Siapkan kertas bekas, misalnya kertas tisu atau kertas koran. Robek atau gunting menjadi potongan- potongan kecil (lembut).
2. Masukkan potongan kertas ke dalam baskom atau ember plastik. Kemudian, siram dengan air hangat.
3. Masukkan 1 sendok teh garam. Garam bermanfaat untuk menghindarkan kertas menjadi busuk.
4. Potongan kertas yang telah direndam dan diberi garam ini didiamkan selama 1 - 2 hari hingga menjadi lunak.
5. Dua hari kemudian atau setelah kertas menjadi lunak dan hancur, saring menggunakan kain (dapat menggunakan kain lap yang pori-porinya besar). Keempat tepi kain disatukan dan plintir. hingga air akan terpisah dari ampasnya.
6. Buang air perasan kertas. Kemudian, masukkan kembali potongan kertas-kertas yang sudah diperas airnya ke dalam wadah dan remas-remas hingga hancur. Tambahkan sedikit air ketika meremasnya.
7. Buat larutan pasta dengan mencampur 2 sendok makan tepung kanji dengan air secukupnya. Apabila pasta terasa terlalu cair, penggunaan tepung kanji dapat ditambah.
8. Campur adonan kertas dengan larutan pasta. Remasremas hingga tercampur merata dan didapat adonan bubur kertas yang liat sehingga mudah untuk dibentuk.
1. Siapkan kertas bekas, misalnya kertas tisu atau kertas koran. Robek atau gunting menjadi potongan- potongan kecil (lembut).
2. Masukkan potongan kertas ke dalam baskom atau ember plastik. Kemudian, siram dengan air hangat.
3. Masukkan 1 sendok teh garam. Garam bermanfaat untuk menghindarkan kertas menjadi busuk.
4. Potongan kertas yang telah direndam dan diberi garam ini didiamkan selama 1 - 2 hari hingga menjadi lunak.
5. Dua hari kemudian atau setelah kertas menjadi lunak dan hancur, saring menggunakan kain (dapat menggunakan kain lap yang pori-porinya besar). Keempat tepi kain disatukan dan plintir. hingga air akan terpisah dari ampasnya.
6. Buang air perasan kertas. Kemudian, masukkan kembali potongan kertas-kertas yang sudah diperas airnya ke dalam wadah dan remas-remas hingga hancur. Tambahkan sedikit air ketika meremasnya.
7. Buat larutan pasta dengan mencampur 2 sendok makan tepung kanji dengan air secukupnya. Apabila pasta terasa terlalu cair, penggunaan tepung kanji dapat ditambah.
8. Campur adonan kertas dengan larutan pasta. Remasremas hingga tercampur merata dan didapat adonan bubur kertas yang liat sehingga mudah untuk dibentuk.
3. Fungsi Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
Fungsinya di bedakan menjadi 2, yaitu fungsi karya kerajinan sebagai benda pakai dan fung karya kerajinan sebagai benda hias.
A. Karya Kerajinan sebagai Benda Pakai
Karya kerajinan sebagai benda pakai meliputi segala bentuk kerajinan yang digunakan untuk alat, wadah, busana.
B. Karya Kerajinan sebagai Benda Hias
Karya kerajinan sebagai benda hias meliputi segala bentuk kerajinan yang dibuat dengan tujuan dipajang/hiasan.
Fungsinya di bedakan menjadi 2, yaitu fungsi karya kerajinan sebagai benda pakai dan fung karya kerajinan sebagai benda hias.
A. Karya Kerajinan sebagai Benda Pakai
Karya kerajinan sebagai benda pakai meliputi segala bentuk kerajinan yang digunakan untuk alat, wadah, busana.
B. Karya Kerajinan sebagai Benda Hias
Karya kerajinan sebagai benda hias meliputi segala bentuk kerajinan yang dibuat dengan tujuan dipajang/hiasan.
4.
Unsur Estetika dan Ergonomis Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
Pembuatan
produk kerajinan harus memperhatikan unsur estetika dan ergonomis.
a. Unsur
Estetika
Unsur estetika sering kita kenal dengan istilah keindahan. Keindahan
adalah nilai-nilai estetis yang menyertai sebuah karya seni. Keindahan juga
diartikan sebagai pengalaman estetis yang diperoleh ketika seseorang mencerap
objek seni atau dapat pula dipahami sebagai sebuah objek yang memiliki unsur
keindahan. prinsip: kesatuan (unity), keselarasan (harmoni), keseimbangan
(balance), dan kontras (contrast) sehingga menimbulkan perasaan haru, nyaman,
nikmat, bahagia, agung, ataupun rasa senang.
b. Unsur
Ergonomis
Unsur ergonomis karya kerajinan selalu dikaitkan dengan aspek fungsi
atau kegunaan. Adapun unsur ergonomis karya kerajinan adalah seperti berikut:
1. Keamanan
(security) yaitu jaminan tentang keamanan orang menggunakan produk kerajinan
tersebut.
2.
Kenyamanan (comfortable), yaitu kenyamanan apabila produk kerajinan tersebut
digunakan. Barang yang enak digunakan disebut barang terap.
Produk kerajinan terapan adalah produk kerajinan yang memiliki
nilai praktis yang tinggi.
3.
Keluwesan (flexibility), yaitu keluwesan penggunaan. Produk kerajinan adalah
produk terap/pakai, yaitu produk kerajinan yang
wujudnya sesuai dengan kegunaan atau terapannya. Produk terap/pakai
dipersyaratkan memberi kemudahan dan keluwesan penggunaan
agar pemakai tidak mengalami kesulitan dalam penggunaannya.
C. Motif
Ragam Hias pada Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
Indonesia sangat kaya dengan keragaman produk kerajinan dengan berbagai
macam ragam hias yang tersebar diseluruh tanah air. Ragam hias Nusantara pada
umumnya memiliki muatan nilai tradisi dengan kekhasan dan keragamannya
masing-masing. Di samping perbedaan-perbedaan terdapat pula
persamaanpersamaannya, misalnya jenis, bentuk, motif hias, pola susunan,
pewarnaan, bahkan nilai simbolisnya. Berbagai motif ragam hias yang dapat
digunakan untuk menghias karya kerajinan antara lain seperti berikut.
a. Motif
Realis
Motif realis ialah motif yang dibuat berdasarkan bentukbentuk nyata yang
ada di alam sekitar seperti bentuk tumbuhtumbuhan, bentuk hewan atau binatang,
bentuk batu-batuan, bentuk awan, matahari, bintang, bentuk pemandangan alam.
b. Motif
Geometris
Motif geometris ialah motif yang mempunyai bentuk teratur dan dapat
diukur menggunakan alat ukur. Contoh: bentuk segi empat, segitiga, lingkaran,
kerucut, dan silinder. Motif geometris merupakan motif tertua dalam ragam hias
karena sudah dikenal sejak zaman prasejarah. Motif geometris berkembang dari
bentuk titik, garis, atau bidang yang berulang dari yang sederhana sampai
dengan pola yang rumit. Hampir di seluruh wilayah Nusantara ditemukan motif
ini. Motif hias geometris antara lain meander, pilin, lereng, banji, kawung,
jlamprang, dan tumpal.
c. Motif
Dekoratif
Pengertian dekoratif adalah menggambar dengan tujuan mengolah suatu
permukaan benda menjadi lebih indah. Gambar dekoratif berupa gambar hiasan yang
perwujudannya tampak rata, kesan ruang jarak jauh dekat atau gelap terang tidak
terlalu ditonjolkan. Untuk memperoleh objek gambar dekoratif, perlu dilakukan
deformasi atau penstiliran alami. Bentuk-bentuk objek di alam disederhanakan
dan digayakan tanpa meninggalkan bentuk aslinya. Misalnya, bunga, hewan, tumbuhan
yang digayakan. Kesan tentang bunga, hewan, tumbuhan harus masih ada pada motif
itu.
d. Motif
Abstrak
Motif abstrak merupakan motif yang tidak dikenali kembali objek asal
yang digambarkan atau memang benar-benar abstrak karena tidak menggambarkan
objek-objek yang terdapat di alam maupun objek khayalan gubahan objek alam
serta tidak menggunakan unsur tulisan yang terbaca. Motif abstrak di sini
menggunakan bentuk yang lebih bebas, bukan geometris.
D. Teknik
Pembuatan Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
Ada beberapa teknik pembuatan produk kerajinan dari bahan lunak. Teknik
tersebut disesuaikan dengan bahan yang digunakan. Adapun teknik yang dapat
digunakan untuk membuat karya kerajinan dari bahan lunak antara lain membentuk,
menganyam, menenun, dan mengukir.
A. Membentuk
Teknik membentuk biasanya digunakan untuk membuat karya kerajinan dari
tanah liat. Macam-macam teknik membentuk antara lain seperti berikut.
1) Teknik
Coil (Lilit Pilin)
Cara pembentukan dengan tangan langsung seperti coil, lempengan atau
pijat jari merupakan teknik pembentukan tanah liat yang bebas untuk membuat
bentuk-bentuk yang diinginkan. Bentuknya tidak selalu simetris. Teknik ini
sering dipakai oleh para seniman dan perajin keramik.
2) Teknik
Putar.
Teknik pembentukan dengan alat putar dapat menghasilkan banyak bentuk
yang simetris (bulat, silindris) dan bervariasi. Cara pembentukan dengan teknik
putar ini sering dipakai oleh para perajin keramik. Perajin keramik tradisional
biasanya menggunakan alat putar tangan (hand wheel) atau alat putar kaki (kick
wheel). Para perajin bekerja di atas alat putar dan menghasilkan bentuk-bentuk
yang sama seperti gentong dan guci.
3) Teknik
Cetak.
Ada dua teknik pembentukan karya kerajinan dari bahan lunak yaitu:
sekali cetak (cire verdue), dan cetak berulang. Teknik sekali cetak ialah
teknik cetak yang menghasilkan sekali cetakan dan tidak dapat diperbanyak.
Teknik cetak berulang (bi valve), ialah teknik mencetak yang dapat memproduksi
karya dengan jumlah yang banyak dengan bentuk dan ukuran yang sama. Bahan
cetakan yang biasa dipakai adalah gips, seperti untuk cetakan berongga, cetakan
padat, cetakan jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel. Cara ini digunakan
pada pabrik-pabrik keramik dengan produksi massal, seperti alat alat rumah
tangga: piring, cangkir, mangkok, dan gelas.
B. Menganyam
Teknik menganyam dapat digunakan untuk pembuatan karya kerajinan dari
bahan lunak dengan karakteristik tertentu. Bahan baku yang digunakan untuk
membuat karya kerajinan dengan teknik menganyam ini berasal dari berbagai
tumbuhan yang diambil seratnya, seperti rotan, bambu, daun lontar, daun pandan,
serat pohon, pohon pisang, enceng gondok. Contoh karya kerajinan dengan teknik
menganyam: keranjang, tikar, topi, dan tas.
C. Menenun
Teknik menenun pada dasarnya hampir sama dengan teknik menganyam,
perbedaannya hanya pada alat yang digunakan. Untuk anyaman, kita cukup
melakukannya dengan tangan (manual) dan hampir tanpa menggunakan alat bantu,
sedangkan pada kerajinan menenun kita menggunakan alat yang disebut lungsin dan
pakan. Pada beberapa daerah di wilayah Nusantara terdapat kesamaan teknik namun
berbeda dalam ragam hiasnya. Hal inilah yang menjadi ciri khas dari suatu
daerah dengan daerah lain. Misalnya kain ulos dari Batak, Kain tapis dari
Lampung, kain torso dari Jepara, dan kain songket yang dibuat di Sumatra, Bali,
Kalimantan dan Sumbawa.
D. Membordir
Ketika memakai pakaian, hal yang perlu diperhatikan selain
mempertimbangkan aspek kegunaan dan kenyamanan, perlu juga diperhatikan aspek
keindahannnya. Salah satu yang dapat ditonjolkan dari pakaian dan kebutuhan
sandang lainnya adalah hiasannya. Di samping batik, penerapan motif atau ragam
hias pada pakaian dapat juga diterapkan dengan bordir. Bordir merupakan hiasan
dari benang pada kain. Istilah lain yang hampir sama dengan bordir adalah
sulam.
E. Mengukir
Teknik mengukir adalah kegiatan menggores, memahat, dan menoreh pola
pada permukaan benda yang diukir. Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis
ukiran antara lain ukiran tembus (krawangan), ukiran rendah, ukiran tinggi
(timbul), dan ukiran utuh. Pada umumnya, teknik mengukir diterapkan pada bahan
kayu. Namun, teknik ini dapat pula diterapkan pada bahan lunak seperti sabun
padat dan lilin.
beberapa ulasan tentang bahan telah di bahas secara rinci di blog ini, semoga dengan tulisan kerajina bahan lunak bisa jadi metode pembuatan kerajian baru di rumah anda. trimakasih semoga bermanfaat.
Comments
Post a Comment